Rabu, 16 November 2011

tak berjudul sepotong senjaku

Masih pada situasi dan posisi yang sama di podjok Hanura bersama sepotong senja (16.11.12)

Kembali menerjemahkan rasa yang ada dalam laras aksara sepotong senja....bukan sebagai bentuk pendramatisiran setiap peristiwa yang terpampang di layar kaca kehidupanku, namun hasil permenungan akan sebuah makna perjumpaan.

Tidak selalu diawali pada babak paparan dan perkenalan para pelaku pada opera...hal yang berbeda bisa saja terjadi... kisah itu muncul dan menjadi hangat pada tahap rumitan atau konflik (tapi ini pada opera)

Sementara yang kurasa dan kumaknai ini bukan pada opera atau sandiwara, ini nyata dalam layar cerita hidupku...
Dan beberapa kali memastikan bahwa ini bukanlah mimpi.....
Ehmmm....kucoba maknai setiap laku dalam babak hidupku, sekalipun tak jarang menguak lara masa suram yang tetap tak mau karam oleh deras dan kerasnya terpaan ombak...
Membangkitkan berjuta amarah, benci, dendam, juga cinta yang tak berkesudahan...ya, pada sebuah senja....

Dengan tertatih, coba kupaksa kedua kaki dan tanganku untuk kembali merangkah, berdiri, dengan harapan kembali bisa melangkah, berlari, menari bersama mimpi tentang sepotong senja....
Hanya harapan yang tertinggal, aku tak mau kembali gagal pada babak kisahku yang sama...
Tak muda bagiku bergegas, semenjak beberapa kali senyumku terbeli oleh ketidakadilan (menurut pendapatku)...
Mencoba memberontak pada keakuanku yang tak pernah bisa dngan tulus memaafkan ketidakadilan yang kurasa pada babak hidupku...

Sejak saat itulah, aku berteman dengan senja yang tinggal sepotong...
Berbagi kisah yang tlah banyak meninggalkan luka dan air mata..yang selalu meneLanjangi dan menjadikanku telampau kerdil...
Berteman sepi, berselimutkan mimpi kulewatkan sisa babak yang masih boleh kurasakan.
Tak begitu banyak berharap bahwa sepotong senja yang slalu kupuja itu benar ada.

Ah...sudahlah...tak perlu kutakutkan seberapa tajam kerikil yang menusuk-nusuk telapak kakiku, sementara batu yang begitu besar pun pernah meremukkan tulang kakiku..
Biarlah kini dengan tertatih kupapah langkah pada kebahagiaan mereka untuk dapat kembali  tersenyum.

(Tulisan ini terinspirasi oleh kamu yang sekarang  ada)
       cR!s't_tK dalam Sepotong Senja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar