Senin, 17 Januari 2011

Inilah rinduku...

Berada pada satu ruang tanpa penghuni..
Semua kembali menjadi begitu asing, tak mampu ku kenali satu per satu tiap sudut ruang ini.
Bukan mengerjakan sesuatu yang rumit dan berat, namun menguras suluruh kerja otak, pikiran, dan perasaan. Semua tercurah pada tiap sudut ruang yang tengah kuhuni..
Bukan juga tanpa alasan ragaku terdampar pada persinggahan tak bertuan ini.
Bukan juga karena terlalu banyak alasan, aku berada di sini…di ruangan ini.
Ini bukanlah rasa, juga bukan harapan.

Dengan segala resa dan kesah, ku benamkan seluruh dukaku di senja ini. 
Seolah semua tak mampu lagi berkompromi. 
Kawan menjadi lawan, saudara tak lagi berkawan, lawan semakin melawan. 
Ehm…alur logika dan perasaan semakin berlawanan arah. 
Dan semua itu selalu samar pada sepasang senja. 

Terlintas seribu peluh yang tlah dia cucurkan untuk sebuah harapan, kelak senyum kan mengiring kepergiannya.
Mencoba bertahan untuk sebuah senyum yang tlah ia gantungkan,
untuk seluruh hidup yang tlah ia korbankan,
untuk semua air mata yang tlah ia teteskan
dan untuk sebuah semangat  yang tak pernah ia padamkan....

Tak lain, semua ini kulakukan untuk sekeping raga yang kini nafasnya semakin tersengal...
Senyum yang kau mau kan kuwujudkan,..
Semangat yang kau tularkan, kan terus kulanjutkan...

Sampai pada sesimpul senyum yang kau damba.

Inilah kerinduanku...
........dan...........
Inilah rinduku...
pada dongeng yang selalu kau bagikan
tatkala senja tak lagi bersama-sama dengan kita
melanjutkan mimpi dan senyum yang tlah kita bangun,
bersama seluruh harapan akan masa depan.
senyum...
senyuman...
dan...
tersenyum...

    aku,    kau,    dan       kita.......

                            .......untukmu
"terima kasih untuk masa kecilku"
 "terima kasih untuk senyummu" 
"terima kasih ayahku"

-17 01 2011-

1 komentar: